BEB, SAY, CIN….

Okay, kalau dari judulnya saya sedang tidak bermaksud untuk menggoda seseorang loh ya.

Kata sapaan ‘Beb, say dan Cin’, sering digunakan dalam percapakan sehari-hari untuk menggantikan nama orang yang sedang kita ajak bicara.

“hay cin, apa kabar?, atau “Say, kamu mau ke mana”, atau “Beib, udah lama ya ga ketemu”.  Sapaan seperti ini tidak mengartikan bahwa orang yang kamu sapa adalah orang yang kamu cintai atau kamu sayangi.

 

22120260591_52f615b77e_b

Source: here

Awalnya saya bukan pengguna kata sapaan seperti ini. Saya sangat jarang memanggil orang dengan ‘Say’ atau ‘Cin’. Saat itu saya berfikir, Munafik banget kalau saya memanggil orang yang baru kenal dengan kata sayang atau cinta, padahal saya tidak sayang atau cinta dengan orang tersebut.

Namun seiring populernya kata sapaan ini, sadly saya jadi pengguna kata sapaan ini.

Manfaat yang digunakan sebagai  pengguna kata sapaan ‘Say’, ‘Cint’, atau ‘Beb’  based on my experience adalah:

  1. kata ini bermanfaat untuk menyapa orang yang kita lupa namanya. “Sayyyy, udah lama gak ketemu, kangen” padahal dalam hati bingung namanya Erni atau Reni yaaaa.
  2. Kalau bertemu dengan orang baru dalam suasana informal (kadang formal) dan seumuran, kata sapaan ini dapat membuat suasana lebih santai dan mengakrabkan, sometimes berpotensi mendapat kesan SKSD (SOK KENAL SOK DEKAT)
  3. ini nih,sapaan ini paling manfaat ketika kita bingung saat menyapa beberapa pegawai salon, dan bingung mau bilang mas ato mbak, tinggal ganti sapaan tersebut dengan SAY! “Say, mau potong rambut nih…”

 

Btw Cint, Kamu pengguna kata sapaan semacam ini gak??

 

 

2 thoughts on “BEB, SAY, CIN….

  1. Aku terus terang benci banget kalau disapa dengan sapaan ini : Say, Cin, Sis, Beb, Bund, Mom dll (masih panjang daftarnya). Mending ga usah pakai sapaan seperti itu kalau memang lupa nama. Dulu aku kerja dibagian Marketing yang seringnya ketemu sama orang Agency dan advertising. Mereka hobi banget panggil Beb, Cin dan Say. Biasanya langsung aku tegur dan bilang lebih baik panggil nama saja (karena intensitas kami bertemu sangat sering, jadi kemungkinan lupa nama sangatlah kecil). Bahkan ada temen deketku yg ikutan panggil Say, langsung aku tegur juga haha. Galak lah aku kalau masalah sapaan ini. Gatal telinga soalnya dengernya

    1. oh mbak, itu aku diawal-awal benci banget juga dengan sapaan ini, tapi gak galak juga kaya mbak hahaha,,, Gak pernah intrupsi orang lain juga karena sapaan ini. Tapi bener loh, sama sahabat sendiri saya juga gak pake beb, cin, say. malah manggilnya yang jelek-jelek sperti Gendut, ndut gtu 😀 😀

Leave a comment